Articles
Vol. 6 No. 1 (2022): Unram Law Review(ULREV)
Legality Of Authentic Deed With Cyber Notary Basis According To Legal Assurance Principles
Abstract
Cyber Notary is a concept that uses technological advancements to allow notaries to perform their daily duties by creating authentic deeds in cyberspace. Notaries require legal certainty in order to complete the electronic deed with the goal of serving as a guide. This study aims to determine the shape of the legality of making an authentic deed with a cyber notary basis according to legal certainty principles. The type of research used in this research is normative juridical, namely the approach method that uses the positivist legislative conception. The results of this study are Cyber notary does not meet criteria number five of the principle of legal certainty and in fact the cyber notary is still contrary to the legality of the proof of law.
References
Adjie, H. (2008). Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Kumpulan Tulisan Tentang Notaris dan PPAT. Surabaya: PT Citra Adtya Bakti.
Adjie, H. (2017). Konsep Notaris Mayantara Menghadapi Tantangan Persaingan Global. Jurnal Hukum Respublica 2, 214.
Badrulzaman, M. D. (2001). Mendambakan Kelahiran Hukum Saiber (Cyber Law) di Indonesia: Pidato Upacara Purna Bhakti Sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara,. Medan: USU Press.
Chastra, D. F. (2021). “Kepastian Hukum Cyber Notary Dalam Kaidah Pembuatan Akta Autentik Oleh Notaris Berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris.” Indonesian Notary, 3(2), 249.
Ibrahim, J. (2006). Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Teori Metodologi Penelitian A.
Indonesia. (n.d.). Undang-Undang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, UU No. 2 Tahun 2014, LN No. 3 Tahun 2014, TLN No. 5491, Ps. 16 Ayat (1) Huruf c.
Iryadi, I. (2018). “Kedudukan Akta Otentik dalam Hubungannya dengan Hak Konstitusional Warga Negara.” Jurnal Konstitusi, 15(4), 803.
Makarim, E. (2013). Notaris dan Transaksi Elektronik: Kajian Hukum tentang Cyber Notary atau Electronic Notary (2nd ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mertokusumo, M. S., & Pitlo, A. (1993). Bab-bab tentang penemuan hukum. Citra Aditya Bakti.
Nurita, E. (2012). Cyber Notary: Pemahaman Awal dalam Konsep Pemikiran (1st ed.). Bandung: Refika Aditama.
R. Toni Prayogo. (2016). “Penerapan Asas Kepastian Hukum Dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Hak Uji Materiil Dan Dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/Pmk/2005 Tentang Pedoman Beracara Dalam Pengujian Undang-Undang.” Jurnal Legislasi Indonesia, 13(2), 193.
Salim HS. (2015). Teknik Pembuatan Akta Satu “Konsep Teoritis, Kewenangan Notaris Bentuk dan Minuta Akta” (1st ed.). Mataram: PT. Raja Grafindo Perasada.
Sari, W., Ayu, D., Retno Murni, R. A., & Udiana, I. M. (2018). Kewenangan Notaris di Bidang Cyber Notary Berdasarkan Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Udayana University.
Shidarta. (2006). Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir. Bandung: PT Revika Aditam.
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2011). Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat. In Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Soemitro, R. H. (1999). Metode Penelitian dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soerojo, H. (2003). Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia. Surabaya: Arkola.
Warman, K. (2010). Hukum agraria dalam masyarakat majemuk: dinamika interaksi hukum adat dan hukum negara di Sumatra Barat. HuMa.