Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

Articles

Vol. 8 No. 1 (2024): Unram Law Review(ULREV)

Legal Protection of Mangrove Forest in the Coastal Area of Bima Bay

Submitted
March 4, 2024
Published
2024-04-30

Abstract

Mangrove forests, as a natural resource, are essential for human life, from economic, cultural, tourism, religious, environmental, and health aspects. This research aimed to study and analyze the forms of legal protection for mangrove forests in the coastal area of Bima Bay and to study and analyze the efforts made by the Bima City and Regency governments to protect mangrove forests along the Asakota coast. This research was empirical legal research; the methods used were the statutory, conceptual, and Socio-legal approaches. Legal materials and data sources used were from library materials consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials and field data in the form of primary and secondary data. Analysis using descriptive qualitative. The results show that the government's legal protection of mangrove forests, including the mangrove forest areas in the coastal area of Bima Bay, includes preventive and repressive legal protection. Preventive legal protection is carried out by establishing legal rules, socializing and implementing legal rules, and implementing supervision. Meanwhile, repressive legal protection is by law enforcement and legal sanctions to legal entities or individuals who use mangrove forest areas in the coastal area of Bima Bay without permission. The efforts made by the Bima City and Bima Regency governments to protect mangrove forests along the coast of Asakota are by educating people to be more aware of the contribution of mangrove forests for human life and the environment; Carrying out rejuvenation by replanting in damaged areas and new areas along the coast of Bima Bay, as well as maintaining and protecting the existence of mangrove forests with the central government.

References

  1. Books:
  2. Bambang Pamuladi, Hukum Kehutanan & Pembangunan Bidang Kehutanan, Cetakan 3 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999)
  3. Bambang Sunggono, Metodolgi Penelitian Hukum, Jakarta, Radjgrafindo, Cet. Ke 3 2001.
  4. Bagir Manan, Wewenang Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Rangka Otonomi Daerah, Thn. 2000.
  5. Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta, 1982.
  6. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998.
  7. Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan Buku I: Umum, Binacipta, Bandung, 1980.
  8. Mukti Fajar MD dan Yulianto Ahmad, Dualisme Penelitian Hukum, Normatif dan Empiris, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010
  9. Nur Basuki Winanrno, Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi, laksbang mediatama, Yogyakarta, 2008.
  10. Otto Sumarwoto, Pengelolaan Manfaat dan Resiko Lingkungan, Lembaga Ecologi, Unpad, Bandung 1981.
  11. Philipus M. Hadjon, Tentang Wewenang, Makalah, Universitas Airlangga, Surabaya, tanpa tahun.
  12. Philipus M. Hadjon, Tentang Wewenang, Makalah, Universitas Airlangga, Surabaya, tanpa tahun. 1987.
  13. …………., Perlindungan Bagi Rakyat di Indonesia, PT.Bina Ilmu, Surabaya,1987
  14. Salim HS, Dasar-dasar Hukum Kehutanan, Jakarta, Sinar Grafika, 2008.
  15. -------------, Pengantar Hukum Sumber Daya Alam, Depok, Rajawali Perss, 2018.
  16. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung, PT. Citra Aditiya Bandung, 2000,
  17. S.Nasution, Penelitian Kualitatif-Naturalitik, Bandung, Tarsito, 1986.
  18. Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Pres. Jakarta. 1984.
  19. ---------------, Yang Mempengaruhi Faktor-faktor Penegakan Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Jakarta, 2008.
  20. Sood Muhammad, Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2019
  21. Kartika Law Form yang diunggah dari Hukumonline, 12 Januari 2022.
  22. Journal Articles:
  23. Amal Arfan, dkk, Strategi Pengelolaan Kawasan Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Hutan roduksi Di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan, Indonesia, Jurnal Environmental Science, Volume 3 Nomor 2 April 2021, p-ISSN : 2654-4490 dan e-ISSN : 2654-9085, hlm. 184.
  24. Su Ritohardoyo dan Galuh Bayu Ardi, Arahan Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove:Kasus Pesisir Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya,Propinsi Kalimantan Barat, Jurnal Geografi, Volume 8 No. 2 Juli 2011.
  25. Orind K Sihotang, Gusti Hardiansyah, Evy Wardenaar, Potensi Ekosistem Hutan Mangrove Terhadap Keberadaan Madu Hutan Sebagai Jasa Lingkungan Di Desa Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya Jurnal Hutan Lestari (2019) Vol. 7 (1)
  26. Endang Karlina, Cecep Kusmana, Marimin & M. Bismark, Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Lindung Mangrove Di Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya,Provinsi Kalimantan Barat, Jurnal Analisis Kebijakan V ol. 13 No. 3, Desember 2016: 201-219
  27. Peraturan Perundang-undangan:
  28. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  29. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan
  30. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  31. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang dirubah dengan Undangan Nomor 1 tahun 2014 tentang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
  32. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan